Sabtu, 01 Desember 2018

Materi IPA SD kelas 6 : BAB VI Perubahan Benda

A. PENYEBAB PERUBAHAN BENDA
   Benda yang ada dilingkungan sekitar senantiasa mengalami perubahan. Batuan yang ditumbuhi oleh lumut lama-kelamaan dapat hancur. Besi yang tidak dipelihara juga dapat mengalami perkaratan. Sampah yang ditumpuk akan mengalami pembusukkan. Faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada benda meliputi pelapukkan, perkaratan, dan pembusukkan.

1. Pelapukkan
   Pelapukkan merupakan suatu proses alami yang terjadi di muka bumi ini. Pelapukkan dapat terjadi dalam kurun waktu yang singkat maupun lama. Pelapukkan yang terjadi pada batuan akan membentuk tanah. Pelapukkan yang terjadi pada batu disebabkan oleh lumut. Selain lumut, ada dua faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukkan, yaitu faktor alam dan faktor biologis. Pelapukkan yang disebabkan karena faktor alam disebut dengan pelapukkan fisika. Sedangkan pelapukkan yang disebabkan karena faktor biologi disebut pelapukkan biologi.

a. Pelapukkan Fisika
   Pelapukan fisika terjadi apabila batuan dihancurkan oleh faktor alam. Misalnya angin, air, suhu, dan tekanan. Pelapukkan fisika umumnya disebabkan oleh pengaruh sinar matahari dan perubahan suhu berupa pemanasan dan pendinginan.
   Tanah yang kita pijak terbentuk dari batuan. Batuan yang mengalami pemanasan pada siang hari akan memuai atau mengambang. Pada malah hari, batuan akan menyusut karena mengalami pendinginan. apabila keadaan demikian terjadi terus menerus, lama-kelamaan batuan menjadi lapuk, retak, kemudian pecah dan hancur menjadi tanah. Perubahan suhu menyebabkan batuan mengalami keretakan ketika batuan mengambang dan mengempis.
   Air juga dapat menyebabkan pelapukan batuan. Di dalam gua terkadang dijumpai batu yang runcing yang disebut stalagmit dan stalagtit. Batu kapur pada dinding gua mengalami pelapukan oleh air hujan yang mengandung karbon dioksida. Batu kapur perlahan-lahan terkikis dan mengalami pelapukan. tetesan air yang jatuh di lantai gua dan meninggalkan timbunan kapur membentuk stalagmit. Pengikisan yang terjadi pada batu kapur di atap gua akan membentuk stalagtit.
b. Pelapukan Biologi.
   Pelapukan biologi terjadi karena adanya kegiatan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Misalnya kayu yang berlubang dan lapuk disebabkan oleh rayap. Hewan ini memakan kayu sehingga kayu menjadi lapuk. Kayu yang lapuk lama-kelamaan dapat roboh.
   Selain kayu, batuan juga dapat mengalami pelapukan biologi. Pelapukan biologi terjadi apabila batuan ditumbuhi oleh lumut atau pohon. Lumut dapat tumbuh pada batuan karena di batuan juga ada tanah dan air. Lumut lama-kelamaan dapat membuat batu menjadi retak dan lapuk. Beberapa jenis lumut yang mimiliki rhizoid dapat masuk ke dalam batu yang paling keras sekalipun.
   Pohon juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan batu menjadi pecah. Akar tumbuhan masuk ke dalam tanah melalui retakan-retakan yang ada pada bebatuan. Seiring dengan membesar dan menebalnya akar tumbuhan, retakkan batuan juga melebar dan saling terpisah. Hal ini membuktikan bahwa pepohonan membantu terjadinya pelapukan.
   Selain tumbuhan, hewan juga berperan dalam proses pelapukan. Kumbang dan semut membuat lubang pada daerah batuan yang telah lapuk karena batu padat bereaksi dengan kelembapan udara. Hal ini mempercepat tingkat pelapukan karena menambah daerah permukaan batuan. 

2. Perkaratan
   Perkaratan sering terjadi pada benda yan terbuat dari besi, misalnya pagar besi. Pada awalnya pagar besi memiliki warna yang bagus serta mengkilap. Namun lama-kelamaan pagar besi menjadi berkarat. Contoh lain dari peristiwa terjadinya perkaratan adalah pada rangka sepeda. Sepeda yang sering digunakan dan tidak dirawat lama-kelamaan rangkanya pun dapat berkarat.Perkaratan dapat terjadi karena bersentuhan langsung dengan air dan udara.
   Perkaratan dapat terjadi pada semua benda yang terbuat dari logam maupun besi. Perkaratan yang parah dapat membahayakan manusia. Misalnya perkaratan pada badan kapal dapat menyebabkan kebocoran. Hal ini tentu sangat berbahaya karena kapal dapat tenggelam.

3. Pembusukan.
   Pembusukan sering terjadi pada makanan. Makanan yang telah busuk sudah tidak layak dimakan karena dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Adapun tanda-tanda makanan yang telah busuk adalah berbau busuk, berlendir, dan juga menjadi lunak. Contoh dari makanan yang telah membusuk misalnya terjadi pada buah. Buah tersebut akan berwarna kecoklatan, lunak, berlendir, berbau tidak enak, bahkan terkadang terdapat belatung di dalamnya.
   Pembusukan terjadi karena makanan bersentuhan langsung dengan udara. Dalam udara terdapat banyak jamur dan bakteri. Bila jamur dan bakteri berada ditempat yang sesuai, maka mereka akan tumbuh dan berkembang biak. Daging yang bersentuhan langsung dengan udara tanpa adanya penghalang akan lebih cepat ditumbuhi oleh jamur dan bakteri. Aktivitas dari jamur dan bakteri inilah yang menyebabkan makanan menjadi busuk.
   Namun, tidak semua pembusukan merugikan makanan. Pada proses pembuatan tempe, yogurt dan juga tape memerlukan proses pembusukan dari jamur atau bakteri. Tape dan tempe dibuat dengan cara mencampurkan jamur dengan kedelai. Aktivitas jamur mengubah kedelai menjadi tempe.
   Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya pembusukan makanan yang dapat merugikan. Misalnya menyimpan makanan pada lemari es, memanaskan makanan, dan mengeringkan makanan. Suhu yang dingin, panas, dan pengeringan dapat menghambat pertumbuhan dan bahkan membunuh jamur dan bakteri.

B. FAKTOR PENENTU PEMILIHAN BAHAN ATAU BENDA
   Berbagai macam benda sering digunakan setiap harinya. Masing-masing benda memiliki perbedaan dari segi kegunaan, bahan penyusun dan juga sifatnya. Beberapa bahan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari meliputi :
1. Logam
   Logam merupakan bahan yan paling banyak digunakan dalam pembuatan peralatan rumah tangga, seperti besi, baja, dan aluminium. Besi dan aluminium merupakan logam murni. Sedangkan baja merupakan campuran dari besi dan karbon.
a. Besi
Besi adalah jenis logam termurah dan paling umum digunakan. Besi murni mengkilap dan berwarna puith-perak. Besi bersifat lentur, keras, dan mudah dibentuk. Peralatan yang terbuat dari besi misalnya palu, sendok, pisau dan paku. Namun, besi dapat mengalami perkaratan bila tidak terlindungi dari udara lembap. Besi yang berkarat berubah warna menjadi cokelat kemerah-merahan.
b. Baja
   Baja merupakan campuran antara besi dan karbon. baja memiliki sifat yang lebih keras ddibandingkan dengan besi murni. Selain itu, baja lebih lentur dibandingkan besi. Besi dibuat dengan menghembuskan udara atau oksigen pada besi tuang panas. Sifat keras yang dimiliki oleh baja memungkinkannya lebih banyak digunakan untuk berbagai macam keperluan. Contoh dari peralatan yang dibuat dengan baja yaitu peralatan perang.
c. Aluminium.
   Aluminium merupakan logam ringan dan lentur yang merupakan penghantar listrik yang baik dan juga tahan karat. Setumpuk aluminium dapat berbobot kurang dari sepertiga bobot baja dalam jumlah tumpukan yang sama. Campuran antara aluminium dan logam lain dapat menghasilkan logam yang kokoh tetapi ringan sehingga cocok dipakai dalam pembuatan pesawat terbang.
   Aluminium juga dapat dibuat kabel karena daya hantar listriknya baik. Kabel aluminium mampu menghantarkan listrik sebaik kabel tembaga, dan juga lebih ringan. Oleh karena itu, aluminium sering digunakan sebagai jaringan kabel listrik yang dipasang pada ketinggian. Sifatnya yang lentur dan tahan terhadap karat membuat aluminium cocok dibuat menjadi kaleng minuman. Selain itu, aluminium juga dibuat kertas foil untuk memasak. Peralatan memasak banyak yang terbuat dari aluminium karena ringan, cepat menghantarkan panas, lebih murah..

2. Kayu.
   Kayu merupakan bahan kokoh yang membentuk batang dan cabang pohon. Kayu merupakan bahan yang serbaguna. Kayu mempunyai sifat yang kokoh, mudah dibentuk, lentur, dan relatif kuat. Oleh karena sifat inilah, kayu digunakan untuk membuat perabot rumah seperti meja, kursi, almari, dan rak buku.
   Kayu juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Serat dari kayu dapat dibuat kertas. Meskipun kayu mempunyai sifat yang keras. Namun kayu memiliki kelemahan seperti dapat dimakan oleh rayap, dan juga mudah terbakar bila dalam keadaan kering. Selain itu, kayu juga dapat ditembus oleh air.

3. Karet
   Karet alami dibuat dengan cara menyadap getah pada pohon karet. Getah pohon karet dibiarkan mengering dan mengeras. Karet dapat dibuat menjadi berbagai macam bahan yang kokh dan lentur untuk pakaian, selang, dan ban. Karet juga tahan terhadap air. Bahan ini cocok untuk pembuatan baju selam, jas hujan, dan slang medis. Selain itu, karet adalah penyekat arus listrik yang baik. Karet banyak diolah menjadi lapisan penutup luar kabel-kabel listrik. Karet juga dapat diolah menjadi spons dan bantal sofa.

4. Plastik.
   Plastik adalah bahan yang mudah diulur atau dicetak menjadi berbagai macam bentuk. Plastik memiliki banyak kegunaan dan sifat-sifat yang menguntungkan. Plastik dapat dicampur dengan zat pewarna dam dicetak menjadi beraneka bentuk. Plastik adalah penyekat listrik yang baik dan tahan terhadap bahan kimia. Berbagai benda yang terbuat dari plastik misalnya teko, toples, cangkir, sisir, sikat dan kantong plastik. 

5. Kaca
   Kaca merupakan bahan yang tembus pandang. Kaca dibuat dengan cara melebur pasir bercampur garam pada suhu tinggi. Campuran ini memadat sebagai kaca ketika mendingin. Kaca bisa dibuat menjadi serat kaca yang digunakan sebagai keperluan menghambat panas atau listrik. Kaca juga dapat memperkuat plastik.
   Kaca memiliki sifat keras dan tembus pandang. namun, kaca mudah pecah. Sifat kaca dapat diubah dengan menambahkan sedikit bahan kimia ke dalam campuran dasar kaca. Sebagai contoh, boraks membuat kaca menjadi lebih tahan panas sehingga dapat dimanfaatkan untuk kaca oven. Kaca mobil dibuat dengan cara menghimpit selapis plastik di antara dua lembar kaca. Plastik mengikat erat kedua kaca sehingga tidak berhamburan saat pecah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar