Kamis, 06 Desember 2018

Materi Aqidah Akhlak SD kelas 6 : BAB II Asmaul Husna

Asma'ul Husna Al-Qawiyyu, Al-Hakim, Al-Musawwir, Al-Qadir
1.       Al-Qawiyyu (Allah Yang Maha Kuasa)
Sungguh menakjubkan memiliki kekuatan Tuhan Yang Maha Esa, baik secara fisik maupun spiritual.
Dengan mendapatkan kekuatan fisik Kami tidak rentan terhadap penyakit, dan mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan kekuatan penuh.
Dengan kekuatan Roh, Kami memiliki keteguhan dan kekuatan iman untuk melakukan kegiatan ibadah kepada Alloh SWT.
Ini adalah kesenangan bagi mereka yang mendapatkan kekuatan dari Allah SWT, karena kita bisa melakukan ibadah sehari-hari dan aktivitas sehari-hari dengan kondisi sehat dan bugar.
2.       Al-Hakim (Allah yang Maha Bijaksana)
Memang ada pengadilan di dunia yang memberlakukan hukuman atas semua perbuatan kita yang melanggar hukum, tapi kita tidak bisa mendapatkan keadilan yang baik di sana. Jika ketidakadilan ini telah terjadi, kita berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkannya.
Sistem peradilan kita memberi kita kesempatan untuk mendapatkan keputusan yang adil. Dan jika kita merasa bahwa keputusan PA / PN (Pengadilan Negeri / Pengadilan Negeri) tidak adil, kita dapat mengajukan banding ke PT / PTA (Pengadilan Banding / Pengadilan Tinggi Agama).
Jika kita masih belum mendapatkan keadilan / hukuman yang kita terima tidak adil, maka kita bisa mengajukan permohonan PK (Review Against MA (MA) Kami juga bisa mengajukan pengampunan kepada Presiden kita, jika kita juga tidak mendapatkan keadilan di MA. Sistem ini diciptakan untuk menciptakan keadilan nyata bagi masyarakat.
Tapi kalau itu terjadi, kita harus tawakkal (pasrah kepada Allah SWT, setelah diiringi usaha dan doa). Akan ada pengadilan tinggi yang lebih tinggi daripada Yang Maha Bijaksana di Hari Akhir.
Kebijaksanaan ini adalah cermin bagi semua pemimpin, baik dirinya sendiri, Kepala Keluarga, Orang Tua, Pemimpin Negara (Presiden / Wakil Presiden), Kepala Sekolah, Guru, Siswa, CEO, Majikan, karyawan, dan cermin untuk semua elemen masyarakat.
Dengan memanggil Asma Yaa Hakiimu-nya, Kami optimis bahwa keadilan / kebijaksanaan selalu menyertai setiap langkah kita.
3.       Al-Musawwir (Tuhan Yang Maha Esa)
   Allah SWT menciptakan ciptaan-Nya sebaik bentuknya. Lebih banyak orang diciptakan dengan kondisi yang paling sempurna daripada Mkhluk lainnya yang menciptakan Dia. Bahkan Malaikat pun kurang sempurna dari Manusia, manusia itu memiliki Aqal (pikiran). Proses pembentukan manusia baik pembentukan fisik maupun karakter (alam) sudah dimulai dari rahim ibu selama rahim. Formasi fisik meliputi; tangan, kaki, wajah, tubuh, kaki, dan rambut, dan organ tubuh lainnya.Pembentukan properti ini juga akan berkembang selama rahim ibu. Nah jika ibu selama hamil marah, marah, curang, curang, dan lainnya, maka si kecil kemungkinan akan mengikuti jejak Ibu.Disarankan agar ibu bisa melakukan hal positif,
               Dengan memanggil nama-Nya Yaa Mushowwiru, diharapkan anak yang lahir untuk dilahirkan adalah keluarga tampan, tampan, cerdas, taat dan berbudi / beragama, terlahir dan diberkati dengan sempurna, entah dia laki-laki atau laki-laki. - manusia Dan jika Allah SWT ingin dia terlahir sebagai wanita, maka dia akan menjadi keluarga yang cantik, cerdas, taat dan berbudi / beragama, sempurna lahir dan diberkati, baik akhlaqnya (moral maupun tingkah lakunya).
4.       Al Qadir (Allah Yang Maha Kuasa)
Segala sesuatu hadir dan terjadi sesuai dengan kehendak-Nya. Membuat matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat, menentukan nasib seorang pria apakah dia orang kaya atau orang miskin adalah kehendaknya (bukan pria lain), menyembuhkan semua penyakit yang dinyatakan bersalah tidak menyembuhkan dokter, menentukan apakah dia memiliki keturunan atau tidak, , membuat makhluq dan pasangan manusia (pria dan wanita), memutuskan berpacaran, menentukan kesuksesan bisnis atau bahkan bangkrut, menentukan nasib seseorang apakah dia diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS), melepaskan bencana alam (seperti , banjir, tanah longsor, tsunami, gempa bumi, dll), dan lain-lain.
Kekuatan yang diberikan kepada kita saat ini adalah amanat dari Alloh SWT.Misalnya, kita mendapatkan kekuasaan menjadi presiden, wakil presiden, menteri, anggota parlemen / legislatif, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua MA (MA), Ketua Mahkamah Konstitusi Kepala RT, Pemimpin RW, kepala keluarga, bupati, gubernur, ketua kelas, ketua osis, pimpinan organisasi, ketua partai, pimpinan perusahaan, dll. Kekuatan yang kita dapatkan adalah amanat yang diberikan oleh Allah SWT kepada Kita, kita harus melakukan yang terbaik, penuh rasa tanggung jawab, dan tidak mendukung individu, kelompok, atau kelompok kepentingan tertentu.
Allah SWT memiliki hak untuk mengambil kuasa yang telah Dia berikan kepada kita, jika kita tidak melakukannya dengan baik, dalam banyak hal semua bisa terjadi dengan izin-Nya. Dengan kekuatan bahwa Tuhan memiliki semua kekuatan yang telah kita dapatkan bisa hilang, dalam banyak hal, dalam keadaan apapun, kapan dan dimana saja.
Oleh karena itu jika kita ingin mengabadikan semua kekuatan yang kita miliki Kita harus menjalankan kekuatan itu dengan mandat terbaiknya, dan rasa tanggung jawabnya.
Allah Maha Kuasa atas segalanya.Dengan memanggil Asma-Nya, Kita memperoleh kekuatan baik di mata diri kita sendiri, keluarga kita, orang tua kita, teman kita, orang-orang kita, dan lain-lain. Serta dibimbing dan diperkuat untuk melatih kekuatan itu dengan rasa tanggung jawab yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar